STUDY VISIT TK AL-AZHAR 14 on Semarang City

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut
Foto bersama Pengelola UKGTK Islam Al-Azhar,
Dosen Pengampu Promosi Kesehatan dan Mahasiswa/i
A. Gambaran Umum
Program UKGTK TK ISLAM AL-Azhar 14 TK Islam AL-Azhar 14 berdiri sejak tahun 1995, dikelola oleh Yayasan Bina Manusia Utama Semarang bekerjasama (dibawah naungan) Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar Jakarta, terletak di Jl. Klenteng Sari No. 01, Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang. TK ini memiliki 10 ruang kelas dengan jumlah siswa 226 siswa, yang dikepalai oleh Fitriatus Solekhah, S.Pd. Program UKGTK ini sudah berjalan sejak tahun 2009 sampai sekarang, program UKGTK dikelola oleh Ibu RA Nurulia Dinda Noni Febrina Sekar Ayu Amd, KG. Ibu Noni tidak hanya bertugas sebagai tenaga UKGTK tetapi dia juga melaksanakan program UKS sederhana seperti apabila petugas UKS tidak berada di tempat. IlmuUKS sederhana didapat oleh ibu anissa maulidy sewaktu menempuh pendidikan di Poltekkes Semarang.

B. Program - Program UKGTK Islam Al-Azhar 14
       TK Islam Al-Azhar 14 memiliki program UKGTK sebagai berikut:
1. Promotif Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan – kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Upaya promosi yang dilakukan TK Islam Al-Azhar 14 berupa skrining kesehatan gigi, penyuluhan kesehatan gigi yang dilakukan 2 kali dalam setahun ajaran oleh perawat gigi UKGTK TK Islam Al-Azhar 14 serta diadakannya kegiatan Dental expo.
2. Preventif Upaya preventif adalah kegiatan yang bertujuan untuk pencegahan penyakit. Upaya preventif yang dilakukan adalah :
   • sikat gigi bersama setiap hari sesudah makan pagi
  • pemeriksaan screning saat anak masuk sekolah ajaran baru dengan simulasi Irene donuts dan dievaluasi hasil sebelum dan sesudah diberi pengarahan kesehatan gigi
  • pemberian imunisasi gigi kepada anak yang free karies
  • pemberian surface protection pada tk b yang sudah tumbuh gigi 6 nya
3. Kuratif Sederhana Upaya kuratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengobati suatu penyakit. Upaya kuratif yang dilakukan berupa pencabutan gigi decidui yang sudah goyang derajat 3 tanpa pemberian obat oral.

C. Sarana dan Prasarana
     Sarana dan prasarana yang ada di UKGTK terdiri dari 1 unit dental chair, scaller, alat penambalan 1 set, tang pencabutan 6 buah, alat oral diagnostic 4 set, bahan penambalan, pencabutan, fluor, kassa, kapas, masker, hand schoen, dll. Semua sarana dan prasarana promotif, preventif dan kuratif sederhana lengkap.

D. Manajemen atau Pengolahan UKGTK
     Program UKGTK ini dikelola oleh seorang dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang. Program ini diawali dengan pengajuan proposal kerja sama tentang UKGTK inovatif antara Pihak kampus dengan pihak TK Islam Al-Azhar 14. Setelah pengajuan kerjasama, pihak kepala sekolah merasa program ini sangat diperlukan, maka dilanjutkan dengan presentasi program lebih lengkap dari pihak kampus kepada orang tua. Pada tahun 2009-2010 merupakan masa uji coba dimana hanya 40 orang tua yang hanya menyetujui adanya program tersebut dari kurang lebih 100 orang tua yang datang. Pada saat itu orang tua masih dikenai biaya sebesar Rp. 4000 perbulan untuk semua tindakan. Kemudian pada tahun 2010, kepala sekolah memutuskan untuk membuat MOU dengan pihak kampus. Program UKGTK dilakukan 2 kali dalam satu minggu pada hari kamis dan jumat. Sejak dari tahun 2010 sampai sekarang program UKGTK dalam pembiayaan sudah masuk dalam RAPBS yang dimana pembiayaan kegiatannya Rp. 5000 per satu orang anak. Selain itu TK Islam AL AZHAR dikunjungi oleh puskesmas setiap bulannya dengan tujuan screening dan melaksanakan program yang berkaitan dengan puskesmas.

E. Evaluasi dan Monitoring
     Laporan UKGTK Evaluasidan monitoring laporan UKGTK dilakukan setelah kegiatan selesai, dan laporan diakumulasikan di akhirsetiap 1 tahun tentang berapa anak yang bermasalah dan yang sudah tertangani. Laporan diserahkan kepada pihak sekolah dan Poltekkes selaku pengelola.

F. Keunggulan Program UKGTK
    Keunggulan dari program UKGTK yang sudah dilaksanakan adalah dengan penurunannya angka karies pada masing–masing siswa yang sudah membaik. Tingkat kesadaran dari orang tua murid terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya yang sudah sangat tinggi,dan dengan memberikan apresiasi adanya kegiatan wisuda DOT kepada para siswa yang sudah bebas dot, sehingga meningkatkan kesadaran para siswanya untuk mulai bebas dari penggunaan dot. Selain itu, kegiatan UKGTK ini membawa dampak positif bagi guru-gurunya yakni meningkatnya pengetahuan guru tentang kesehatan gigi dan mulut. TK Islam Al-Azhar 14 di nobatkan sebagai SD percontohan se-Jawa Tengah.

Kesimpulan Dari rangkaian kegiatan UKGTK yang ada di TK Islam Al-Azhar 14 telah sesuai dengan pedoman UKGS yang telah diprogramkan oleh pemerintah pusat. Mencakup dari UKGS tahap 3 yaitu adanya screening siswa setahun sekali, pendidikan kesehatan kepada guru UKS dan Dokter kecil, adanya kegiatan sikat gigi bersama, adanya tindakan disekolah kuratif sederhana yaitu pencabutan pada gigi goyang. Selain telah melaksanakan UKGS tahap 3, TK Islam Al-Azhar 14 juga sudah menerapkan UKGS INOVATIF dimana telah melakukan proteksi dini terhadap gigi rawan karies. Melalui kegiatan ilustrasi pola prilaku Irene Donuts, pengolesan CPP-ACP dan melakukan surface protecsion pada elem gigi 6 yang baru tumbuh dan kondisi sehat.

Setelah melihat menganalisa semua rangkaian kegiatan UKGTK TK Islam Al-Azhar 14, kami memberikan beberapa saran tentang sarana dan prasarana yang sesuai dengan standart operasional. Dengan adanya tindakan di sekolah dan menggunakan alat yang terbatas agar diperhatikan cara sterilisasi yang sesuai standar, idealnya per pasien per alat diagnostik. Bila jumlah kurang memadai kita bisa membatasi tindakan pada hari itu yang membutuhkan ketersediaan alat tersebut. Cara sterilisasi bisa menggunakan bahan zat kimia berupa serbuk alkazim dengan langkah alat yang sudah digunakan langsung dimasukan dalam lar UE an tersebut selama +-15 menit, kemudian diangkat dan dicuci bersih menggunakan detergen serta disikat dibilas dan kemudian alat direndam dalam cairan pembersih alcasid +- 15 menit. Alat diangkat dikeringkan dan siap digunakan kembali. Bila cairan alcasid tersebut belum tersedia bisa diginakan alat sterilisasi dry oven. Saat akan melakukan tindakan alangkah lebih baik menggunakan inform consent yang sesuai dengan standar pelayanan selain lembar konfirmasi tindakan yang sudah ada disekolah, guna kelengkapan administrasi yang lebih baik. Serta memberikan hasil pemeriksaan kepada dinas kesehatan yang terkait diwilayah kerja TK Islam Al-Azhar 14 sebagai tembusan pelaporan.

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :